Capaian Pembelajaran Lulusan
Berdasarkan Profil Lulusan yang telah dirumuskan dalam kurikulum 2025, maka lulusan Program Studi Teknik Geofisika Unila dituntut untuk memiliki 4 aspek capaian pembelajaran, yaitu aspek Sikap dan Keterampilan Umum yang ditentukan oleh Perguruan Tinggi dengan mengacu sepenuhnya pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi, serta aspek Pengetahuan dan Keterampilan Khusus yang ditentukan dan dirancang berdasarkan standar LAM TEKNIK, ABET, IABEE dan SKKNI dengan berbagai masukan dari Asosiasi Profesi Kegeofisikaan (HAGI = Himpunan Ahli Geofisika Indonesia), Stakeholder (Industri maupun Pemerintah) serta Alumni (mahasiswa lulusan Prodi). Sebagai program studi yang memiliki visi unggul pada bidang teknologi kebumian, khususnya kajian panas bumi dan mitigasi bencana geologi, kurikulum ini dirancang untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan global dan lokal, termasuk penguasaan teknologi eksplorasi panas bumi dan mitigasi risiko bencana geologi. Adapun rincian capaian pembelajaran Program Studi Teknik Geofisika Unila disajikan dalam sebagai berikut:
No | Capaian Pembelajaran (CP) | Sumber Acuan |
---|---|---|
I. Sikap |
|
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi |
II. Pengetahuan |
|
ABET Criteria Geological and Similarly Named Engineering Program 2025-2026
IABEE Discipline Criteria for Earth and Energy Engineering Programs 2023
AAPGI 2023 |
|
||
III. Aspek Keterampilan Umum |
|
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi |
|
||
|
||
|
||
IV. Aspek Keterampilan Khusus |
|
ABET Criteria Geological and Similarly Named Engineering Program 2025-2026
IABEE Discipline Criteria for Earth and Energy Engineering Programs 2023
Kepmenaker No. 93 Tahun 2018 tentang Penetapan SKKNI pada jabatan Ahli Geofisika Panas bumi
AAPGI 2023 |
Dengan demikian, lulusan Program Studi Teknik Geofisika Unila tidak hanya memenuhi standar nasional dan internasional, tetapi juga siap berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya panas bumi, serta mitigasi risiko bencana geologi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.